Minggu, 25 Mei 2008

3. TEORI KONSTRUKTIVISME

Teori konstruksivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstuksivisme adalah salah satu pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentuk (konstruksi) kita sendiri (Von Glaserfeid). Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan merupakan hasil dari kontruksi kognitif melalui kegiatan seseorang dengan memuat struktur, kategiri, konsep, dan skema yang diperlukanuntuk membentuk pengetahuan tersebut.
Bermakna dan Menghafal
Menurut Ausubel, ada dua macam proses belajar yakni belajar bermakna dan menghafal. Belajar bermakna berarti, informasi baru diasimilasikan dalam struktur pengertian lamanya. Belaja menghafal hanya perlu bila pembelajar mendapatkan fenomena atau informasi yang sama sekali baru dan belum ada hubungannya dalam struktur pengertian lamanya.

2. FILSAFAT PENDIDIKAN PROGRESIVISME

progresifisme berpendapat tidak ada teori realita yang umum. pengalaman menurut progresivisme bersifat dinamis dan temporal; menyala. Tidak pernah sampai pada yang paling ekstrim, serta pluralistis. Menurut progresivisme, nilai berkembang terus karena adanya pengalaman-pengalamanbaru antara nilai dengan indifidu yang telah disimpan dalam kebudayaan.

1. FILSAFAT PERENIALISME

perenialisme merupakansuatu aliran dalam pendidikan yang lahir pada abad kedua puluh. Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi, kekel, atau selalu. Perenialisme lahir sebagai suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. perenialisme menentang pandangan progresifisme yang menekankan perubahan dan sesuatu yang baru.
Dalam pendidikan, kaum perenialis berpandangan bahwa dalam dunia yang tidak menentu dan penuh kekacauan serta membahayakan tidak ada satupun yang lebih bermanfaat dari pada kepastian tujuan pendidikan, serta kesetabilan dalam perilaku pendidik. Mohammad Noor Syam (1984) mengemukaan pandangan perenialis, bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannyapada kebudayaan ideal yang telah teruji dan tangguh. Perenialisme memendang pendidikansebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang dalam kebuyaan ideal.
  • Pandangan menenai kenyataan
Perenialisme berpendapat bahwa apa yang dibutuhkan manusia terutama adalah janinan bahwa reality is universal that is every where and at every moment the same (2:299) realita itu bersifat universal bahwa realita itu ada dimana saja dan sama di setiap waktu.
  • Pandangan mengenai nilai
Perenialisme berpandangan bahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritua, sebab hakikat manusia adalah pada jiwanya.Sedangkan perbuatannya merupakan pancaran isi jiwanya yang berasal dari dan dipimpin oleh Tuhan.
  • Pandangan mengenai pengetahuan
Kepercayaan adalah pangkal tolak perenialinme mengenai kenyataan dan pengetahuan. Artinya sesuatu itu ada kesesuaiannya antara piker (kepercayaan) dengan benda-benda. Sedang yang dimagsud benda adalah hal-hal yang adanya bersendikan atas prinsip keabadian.
  • Pandangan tentang pendidikan
Teori atau konsep pendidikan perenialaisme dilatarbelakangi oleh filsafat-filsafat plato sebagai Bapak Idealisme Klasik, filsafat Aristoteles sebagai Bapak Realisme Klasik, dan Filsafat Thomas Aquina yang mencoba memadukan antara filsafat Aristoteles dengan dengan ajaran Gereja Katolik yang tumbuh pada zamannya.
  • Pandangan mengenai belajar
Teori dasar dalam belajar menurut perenialisme adalah mental disiplin sebagai teori dasar penganut perenialisme sependapat bahwa latihan dan pembinaan berfikir (mental dicipline) Dlah salah satu kewajiban dari belajar, atau keutamaan dalam proses belajar (yang tertinggi). Karena itu teori dan program pendidikan pada umumnya dipusatkan kepada pembinaan kemampuan.

Senin, 05 Mei 2008

Contoh Angket Sederhana Sebagai SELF ASESSMENT

Lima karakter guru terbaik menurut saya:
  1. Memotivasi : Bercerita tentang orang-orang yang sukses juga selalu mengingatkan muridnya tentang betapa sulitanya orang tua kita berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya agar kelak menjadi anak-anak yang sukses dan bermanfaat di kemudian hari.
  2. Murah senyum : Selama jam pelajaran berlangsung itu tidak terasa tegang karena ketika beliau masuk kelas atau di tengah-tengah penjelasanya ataupun ketika berpapasan di luar kelas pasti beliau memberikan senyum.
  3. Pengertian : Apabila memberikan tugas atau hafalan selalu dengan persetujuan muridnya dengan pertimbangan agar sesuai dengan kemampuan muridnya.
  4. Sabar : Sabar ketika menjelaskan suatu pelajaran dengan berulang-ulang kali kepada muridnya yang kurang pintar sampai semua muridnya paham betul dengan pelajaran yang beliau ajarkan tanpa terkacuali, sabar dalam menghadapi muridnya yang nakal tanpa membeda-badakan muridnya.
  5. Perhatian : selalu bersedia diajak untuk berdiskusi ataupun sering apabila beliau melihat murinya sedang sedih atau sedang gelisah dengan masalah yang dihadapi murinya ataupun katika murinya sakit beliau selalu menenangkan muridnya dengan nasehat-nasehat atau saran-saran yang beliau berikan.
Lima karakter guru yang kurang baik menurut saya :
  1. Pilih sasih : selalu mendahulukan kepentingan atau menjawap pertanyaan dari murid yang lebih pintar atau yang lebih cantik (tampan).
  2. Pemarah : katika menegur atau memarahi muridnya selalu dengan emosi di depan teman-temannya tanpa mempertimbangkan perasaan muridnya padahal muridnya itu tidak sengaja dansudah berusaha untuk tidak melakukan kesalahan itu.
  3. Egois : selalu melampiaskan masalah pribadinya ketika sedang mengajar kapada murid-muridnya. Merasa paling benar dan tidak mau menerima kritik dari muridnya.
  4. Tidak sabar : ketika sedang menerangkan suatu pelajaran beliau hanya mengulang penjelasanya satu kali padahal murinya masih banyak yang belum paham dengan pelajaran yang beliau terangkan.
  5. Terlalu disiplin : sedikit-sedikit hukuman.